Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Bagian 1)
Bahasa Indonesia - Menggunakan bahasa nasional terutama dalam ragam tulisan merupakan hal yang sangat penting mengingat bangsa Indonesia sudah memiliki bahasa resmi yang mulai diikrarkan dalam Sumpah Pemuda hampir satu abad yang lalu.
Sebagai bangsa yang memiliki bahasa resmi sudah seyogianya kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dalam tulisan kali ini, kami mengulas penggunaan ragam tulisan yang salah kaprah dalam surat kabar. Agar lebih mudah dibaca, jadi kami buat poin per poin disertai penjelasan singkat.
Dengan demikian, selamat membaca dan menganalisis. Kami tunggu kritik dan saran jika memang ulasan di bawah ini banyak yang kurang tepat.
***
1. "Terbang dengan ukuran lebih kecil harganya
lebih murah dan yang lebih besar tentu saja lebih mahal".
Kalimat
demikian mengandung unsur cakapan. Agar baku dan menegaskan subjek, dapat
diubah: "Harga terbang dengan lebih kecil lebih murah dan yang lebih besar tentu
saja lebih mahal".
2. Frasa berhasil
diidentikkan lebih pas diganti dengan bisa/dapat
diidentikkan atau berhasil mengidentikkan.
3. "Bila selama ini semua
orang hanya mengetahui Yao Ming, tapi ternyata masih banyak sejumlah pemain
Asia lainnya yang turut meramaikan kompetisi bola basket paling bergengsi itu".
Penggunaan
kata hubung tidak tepat dan kata banyak
sejumlah juga berlebihan. Kalimat dapat diubah menjadi dua bagian.
a. Bila
selama ini semua orang hanya mengetahui Yao Ming, ternyata masih banyak
pemain Asia lainnya yang turun
meramaikan kompetisi bola basket paling bergengsi itu.
b. Selama ini
semua orang hanya mengetahui Yao Ming, tetapi
ternyata masih banyak pemain Asia
lainnya yang turun meramaikan kompetisi bola basket paling bergengsi itu.
4. "HARI pertama
warga Ibu Kota yang beraktivitas di kawasan Jalan Sudirman di tahun 2012 harus
melihat melintasi jalan yang buruk."
Kalimat
belum berstruktur baik dalam subjek, predikat, dan objek. Kalimat itu dapat
diubah.
Pada
hari pertama beraktivitas di kawasan Jalan Sudirman pada 2012, warga Ibu Kota
harus melihat dan melintasi jalan yang
buruk.
5. "Di rumah
itu tidak hanya jadi tempat berkumpulnya para penggila sepeda tua".
Kata
depan di kalimat ini merusak
struktur kalimat. Sebaiknya, kata depan di
dihapus.
6. Judul 'Longsor,
Jalur Wonosobo-Purworejo Putus' lebih baik diubah menjadi ‘Longsor Memutus Jalur
Wonosobo-Purwerejo’.
7. Minggu (1/2)
malam pukul 21.30 WIB. Kata malam harus dihilangkan karena pukul 21.30 WIB
bermakna malam.
8. Penulisan tenggat waktu berlebihan karena tenggat sudah bermakna ‘batas waktu’.
9. "Partai-partai
politik kian lama kian pragmatis dalam
memunculkan pemimpin dan kader terbaiknya."
Kata ganti –nya tidak tepat karena bermakna jamak,
sebaiknya kader terbaik mereka.
Termasuk pula frasa banyak calon-calon,
sebaiknya diganti banyak calon.
10. "antardua organisasi" dapat diganti dengan yang lebih tepat, yakni "di antara kedua".
10. "antardua organisasi" dapat diganti dengan yang lebih tepat, yakni "di antara kedua".
Post a comment for "Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Bagian 1)"