Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Bagian 2)
Bahasa Indonesia - Bahasa jurnalistik dalam ragam bahasa Indonesia memiliki kekhasan tersendiri dan berbeda dari ragam bahasa lain. Meski begitu sesungguhnya bahasa jurnalistik berpengaruh besar terhadap pembaca. Pasalnya, ketika pembaca membaca berita setiap hari, maka pembentukan kesadaran berbahasa bertumpu terhadap apa yang ia baca.
Bagaimana jadinya jika pemakaian bahasa Indonesia dalam ranah jurnalistik masih kacau-balau? Tentu hal ini bisa mengacaukan pemahaman pembaca terhadap bahasa Indonesia. Karena itu, sudah seharusnya jurnalis menjadi garda depan penjaga bahasa Indonesia lantaran ia setiap waktu berkecimpung dan bercengkerama dengan bahasa.
Setelah kami menerbitkan artikel Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (Bagian 1), maka perkenankan kami menerbitkan bagian dua ini. Selamat membaca dan ditunggu kritik serta saran dari pembaca.
***
1. “Dari penjelasan petugas
medis di RSUD Dr Fauziah Bireuen, Sofyan, menyebutkan ketiga korban
penembakan yang terjadi 31 Desember lalu, yakni Daud, Suparno, dan Sunyoto
telah diberangkatkan dari Bireuen, kemarin pukul 05.00 WIB.”
Kata
depan dari justru merusak kalimat,
sebaiknya dihapus agar subjek, predikat, dan objek jelas.
2. “...antara lain
keanekaragaman burung cenderawasih,
burung kasuari, kanguru pohon, kanguru tanah, walabi, buaya, dan
beberapa jenis satwa lainnya.”
Karena sudah menggunakan antara lain, frase dan beberapa
jenis satwa lainnya dihapus saja.
“Antara lain” bermakna tidak semua disebut. Kalimat dapat diubah: ...antara
lain keanekaragaman burung cenderawasih,
burung kasuari, kanguru pohon, kanguru tanah, walabi, dan buaya.
3. “Said Qosim
imigran asal Afghanistan yang selamat, dalam
pengakuannya kepada P3KSJ, dia mengeluarkan uang Rp36 juta untuk
membayar calo yang menjanjikan bisa tiba ke Australia.”
Dalam kalimat ini subjek tumpang-tindih. Kalimat
dapat diubah.
Sain Qosim, imigran asal Afghanistann yang selamat,
dalam pengakuannya kepada P3KSJ mengatakan, mengeluarkan uang Rp36 juta untuk
membayar calo yang menjanjikan bisa tiba ke Australia.
4. Dengan pemanfaatan
komponen dalam negeri bisa menekan harga cukup signifikan dalam pembelian
pesawat nirawak.
Kata "dengan" merusak struktur kalimat dan dapat diganti.
a.
Pemanfaatan komponen dalam negeri bisa menekan
harga cukup signifikan dalam pembelian pesawat nirawak.
b.
Dengan
pemanfaatan komponen dalam negeri, harga yang cukup signifikan dari pembelian
pesawat nirawak dapat ditekan.
5. “MESKI Diego Michiels mengaku
tidak ada tekanan, Manajer Pelita Jaya Lalu Mara Satria Wangsa dan agen Diego,
Ron Ravel, sangat yakin jika pemain keturunan Indonesia dan Belanda itu
berbohong.”
Kata
penghubung jika bermakna
pengandaian. Karena itu, tepat apabila diganti kata bahwa.
6. “Kini, setelah diprotes, proyek
untuk mencegah kemalasan anggota dewan menghadiri rapat itu diturunkan harganya
menjadi Rp 3,7 miliar.”
Kalimat
mengandung bentuk cakapan. Kalimat dapat diubah.
Kini,
setelah diprotes, harga proyek untuk mencegah kemalasan anggota dewan
menghadiri rapat itu diturunkan menjadi Rp3,7 miliar.
7. "Kelompok-kelompok
milisi saling berlomba untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan."
Kata berlomba sudah bermakna resiprokal, lebih baik kata saling dihilangkan.
Kata berlomba sudah bermakna resiprokal, lebih baik kata saling dihilangkan.
8. “polisi yang ditugaskan
menjaga....”
Kata yang tepat bukan ditugaskan
menjaga, melainkan ditugasi menjaga. Kata ditugaskan digunakan jika struktur diubah menjadi
'penjagaan ditugaskan kepada polisi'.
9. “Jika masuk dalam
siaga 4, maka pembaruan data akan dilakukan pada pukul 18.00 WIB.”
Kalimat
tidak punya induk kalimat karena diawali tanda hubung jika dan maka. Kata masuk dalam dapat dilugaskan menjadi 'masuk'. Kalimat ini dapat diubah.
Jika
debit air masuk siaga 4, pembaruan data akan dilakukan pada pukul 18.00 WIB.
10. “mengaku optimis"
Kata sifat yang tepat bukan optimis,
melainkan optimistis.
Baca Juga
Posting Komentar
Posting Komentar