Kisah-Kisah Kota Tersembunyi 10

Setelah beberapa jam memeriksa pintu dan ukiran di sekelilingnya, Gabriel dan tim masih belum menemukan cara untuk membukanya. Langit mulai memudar menjadi warna jingga keemasan saat matahari tenggelam, memberikan suasana yang dramatis dan tegang.

Sementara itu, Gabriel merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Kesunyian kota ini terasa semakin mencekam, seolah-olah ada sesuatu yang menunggu di balik bayangan. Lyra yang sedang memeriksa peta dan alat pemindai tiba-tiba menjerit, "Ada sesuatu yang aneh di bawah sini!"

Gabriel dan Eldrin segera bergegas ke arah Lyra. Mereka melihat bahwa alat pemindai berkedip lebih cepat dan sinarnya semakin terang saat mendekati salah satu sudut dinding. Eldrin mencoba menekan beberapa ukiran pada dinding, dan tiba-tiba, sebuah bagian dari lantai bergerak, membuka sebuah ruang rahasia di bawah mereka.

Gabriel dan tim turun ke ruang bawah tanah yang gelap, memanfaatkan senter untuk menerangi jalan. Ruangan bawah tanah ini ternyata adalah sebuah labirin bawah tanah dengan dinding-dinding berlumut dan lantai yang basah. Mereka mendengar suara gemuruh samar di kejauhan, seolah ada sesuatu yang bergerak di dalam labirin.

"Ikuti aku," kata Eldrin dengan tegas. "Kita harus bergerak cepat. Ini mungkin jebakan."

Saat mereka menjelajahi labirin, mereka menemukan beberapa jebakan yang tersembunyi—seperti lantai yang bisa ambruk dan dinding yang bergerak. Mereka harus bekerja sama untuk melewati rintangan-rintangan ini, saling membantu dan menjaga satu sama lain.

Ketika mereka tiba di sebuah ruangan yang lebih besar, mereka disambut oleh sebuah pemandangan yang mengejutkan. Di tengah ruangan terdapat sebuah altar dengan sebuah artefak kuno di atasnya—sebuah kristal besar yang bersinar dengan cahaya merah menyala. Di sekitar altar, terdapat beberapa mekanisme dan ukiran yang tampaknya menunjukkan cara untuk mengaktifkan artefak tersebut.

Gabriel melangkah maju, mencoba memeriksa artefak itu dengan hati-hati. Tiba-tiba, terdengar suara keras dari belakang mereka. Mereka berbalik dan melihat beberapa sosok bertopeng yang sama dengan yang mereka temui sebelumnya muncul dari bayang-bayang labirin.

"Ini adalah akhir perjalanan kalian!" teriak salah satu dari mereka dengan suara menakutkan. "Artefak itu adalah milik kami, dan kalian tidak akan bisa mengambilnya!"

Gabriel dan tim segera bersiap untuk menghadapi para penjaga. Eldrin mengangkat tongkatnya dan mengeluarkan energi magis yang melindungi mereka, sementara Lyra menggunakan alat pemindai untuk mencari titik lemah di antara mekanisme yang ada.

Pertarungan pun terjadi. Gabriel harus bergerak cepat, menghindari serangan-serangan dari penjaga dan mencoba melindungi artefak. Dia merasa adrenalin mengalir deras di tubuhnya, setiap gerakan terasa intens dan penuh risiko.

Di tengah pertempuran, Gabriel menyadari bahwa artefak tersebut adalah kunci untuk membuka rahasia yang lebih besar dari kota ini. Dia harus menemukan cara untuk mengaktifkan artefak tersebut sambil menghadapi ancaman dari penjaga.

Setelah beberapa menit yang penuh ketegangan, Gabriel berhasil menyusun pola yang tepat dengan ukiran di sekitar altar. Kristal besar itu mulai bersinar semakin terang, dan dengan sebuah ledakan cahaya yang kuat, penjaga-penjaga tersebut terlempar mundur.

Ruangan menjadi tenang kembali. Gabriel, Eldrin, dan Lyra berdiri di hadapan artefak yang sekarang bersinar dengan cahaya merah yang lembut. Mereka merasakan getaran energi magis yang kuat dari artefak tersebut.

"Ini adalah kunci untuk membuka rahasia yang lebih dalam dari kota ini," kata Eldrin dengan nada yang penuh kekaguman. "Kita harus mempelajarinya lebih lanjut dan mencari tahu apa yang sebenarnya tersembunyi."

Gabriel merasa kepuasan dan kelelahan yang mendalam. Mereka telah menghadapi bahaya dan berhasil menemukan bagian penting dari teka-teki kota ini. Namun, dia tahu bahwa perjalanan mereka belum selesai. Masih banyak misteri yang harus dipecahkan, dan banyak bahaya yang mungkin menanti mereka di depan.

Mereka meninggalkan labirin dengan hati-hati, siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. Kota yang sunyi ini menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang mereka bayangkan, dan Gabriel semakin yakin bahwa pencariannya baru saja dimulai.