Gabriel tidur dengan gelisah malam itu. Mimpi-mimpi aneh menghantui pikirannya, penuh dengan bayangan-bayangan dari masa lalu yang terlupakan dan suara gemuruh yang terus menggema di kejauhan. Namun, meskipun tidurnya terganggu, ia merasa ada kekuatan tak terlihat yang membimbingnya, membawanya semakin dekat dengan rahasia kota ini.
Pagi datang dengan perlahan, dan Gabriel bangun dengan semangat yang membara. Cahaya mentari pagi menerobos jendela bangunan tempat ia tidur semalam, mengecat seluruh ruangan dengan warna-warna hangat yang mengembalikan kehidupan ke dalam kota yang terlihat sepi.
Gabriel meninggalkan tempat berteduhnya dan kembali menjelajahi kota ini. Dia menemukan tanda-tanda kehidupan yang dulu pernah ada: potongan-potongan kertas yang usang, barang-barang pribadi yang tercecer di antara reruntuhan, dan lukisan-lukisan di dinding yang menceritakan cerita-cerita tentang kejayaan dan kehancuran.
Saat ia terus menyusuri jalan-jalan kota ini, Gabriel bertemu dengan penduduk pertama yang ia temui sejak tiba di sini. Seorang wanita tua dengan pakaian tradisional yang usang duduk di depan rumahnya yang rapuh, menganyam keranjang bambu dengan hati-hati.
"Selamat pagi," sapa Gabriel dengan sopan.
Wanita itu mengangkat kepalanya, sorot matanya penuh dengan kearifan dan pengalaman. "Selamat pagi, anak muda," jawabnya ramah namun penuh rasa curiga.
"Aku baru saja tiba di kota ini. Namaku Gabriel," ucap Gabriel, berusaha mencairkan ketegangan di udara.
Wanita itu menatapnya dengan tatapan tajam. "Kota ini tidak ramah kepada orang asing," katanya perlahan. "Tapi jika engkau datang dengan niat yang baik, mungkin kota ini akan memberimu jawaban yang kau cari."
Gabriel mengangguk, menghargai nasihat dari wanita tua itu. "Apa yang terjadi dengan kota ini? Mengapa begitu sepi?"
Wanita itu menghela nafas dalam. "Ini adalah kota yang ditinggalkan, terkubur dalam masa lalu yang dulu terhormat. Tapi, di balik keheningannya, ada cerita yang ingin diungkapkan."
Gabriel menarik napas dalam-dalam. Dia merasa semakin dekat dengan rahasia yang kota ini simpan begitu rapat. Dengan hati yang penuh dengan penasaran, ia melanjutkan perjalanannya, siap menghadapi apa pun yang akan ditemuinya.