Malam itu, Gabriel dan tim mempersiapkan diri untuk perjalanan mereka menuju pusat kota. Mereka tahu bahwa misi ini akan sangat berbahaya, namun mereka tidak punya pilihan lain. Artefak kuno yang mereka bawa bisa menjadi satu-satunya kunci untuk mencegah bencana yang lebih besar.
Saat mereka mendekati pusat kota yang ditinggalkan, suasana semakin mencekam. Jalanan semakin gelap dan sunyi, angin malam berembus kencang, membawa suara-suara samar dari masa lalu. Mereka bergerak dengan hati-hati, menghindari jebakan dan ancaman yang mungkin bersembunyi di kegelapan.
Ketika mereka tiba di reruntuhan bangunan besar yang mereka lihat dalam proyeksi masa lalu, Gabriel merasakan getaran aneh di tanah. "Ini dia," bisiknya. "Di sini, di bawah bangunan ini, rahasianya tersembunyi."
Mereka mulai menggali, menggunakan alat-alat yang mereka bawa. Setelah beberapa waktu, mereka menemukan pintu masuk ke lorong bawah tanah yang tersembunyi. Pintu itu mirip dengan pintu yang mereka temui sebelumnya, dihiasi dengan ukiran simbol-simbol kuno.
Eldrin menggunakan artefak untuk membuka pintu, dan sekali lagi, mereka turun ke dalam kegelapan yang dalam. Suara gemuruh terdengar dari jauh, seolah ada sesuatu yang besar dan berbahaya menunggu mereka di bawah.
Saat mereka menjelajahi lorong-lorong gelap itu, perasaan cemas semakin kuat. Mereka tahu bahwa apa pun yang mereka temukan di sini akan mengubah nasib kota ini—dan mungkin, dunia mereka.