Teh Tarik 101


Aku tak pernah tahu bahwa segelas teh bisa menyimpan begitu banyak kenangan, aroma, dan sejarah. Namun, sejak pertama kali aku mencicipi teh tarik di Toko Kopi Melayu di Banjarbaru, aku merasa seolah-olah sedang meneguk kisah panjang yang mengalir dari masa lalu hingga kini.

Teh tarik, yang secara harfiah berarti “teh yang ditarik”, bukan hanya minuman. Ia adalah hasil dari perpaduan budaya yang kaya di Semenanjung Melayu. Dibuat dari teh hitam yang kuat dan susu kental manis, teh ini dituang berulang kali dari satu wadah ke wadah lain, menciptakan busa lembut di atasnya. Proses ini bukan hanya untuk mencampur teh dan susu, tetapi juga untuk mendinginkan minuman ke suhu yang pas untuk dinikmati.

Asal-usul teh tarik dapat ditelusuri kembali ke masa setelah Perang Dunia II, ketika para imigran India Muslim di Malaysia menghadapi kesulitan mendapatkan teh berkualitas tinggi. Mereka mulai menggunakan sisa-sisa teh berkualitas rendah, yang direbus berjam-jam untuk mendapatkan rasa yang kuat. Untuk menutupi kepahitan teh tersebut, mereka menambahkan susu kental manis dan gula, menciptakan minuman yang berbeda dari teh chai yang mereka jual sebelumnya.

Seiring waktu, teh tarik menjadi simbol persatuan di Malaysia. Di warung-warung mamak, tempat berbagai kelompok etnis berkumpul, teh tarik menjadi minuman yang menyatukan. Ia melambangkan perpaduan budaya: teh dari tradisi China, susu dari tradisi Inggris, dan gula dari warisan perdagangan Asia Tenggara.

Kini, teh tarik tidak hanya populer di Malaysia, tetapi juga di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Indonesia. Di Kepulauan Riau, misalnya, teh tarik telah menjadi bagian dari budaya lokal, mencerminkan kedekatan budaya dengan Malaysia dan Singapura.

Setiap kali aku menyesap teh tarik, aku merasa seperti sedang meneguk sejarah dan budaya yang kaya. Aroma teh yang kuat, manisnya susu, dan busa lembut di atasnya membawa aku kembali ke masa lalu, mengingatkan akan perjalanan panjang yang telah dilalui minuman ini untuk menjadi simbol persatuan dan identitas di Asia Tenggara.

Teh tarik bukan hanya minuman; ia adalah cerita dalam cangkir, kisah tentang perjuangan, adaptasi, dan harmoni budaya yang terus hidup dalam setiap tegukan. 

Teh Tarik terbaik? Steven’s Tea Garden – Kuala Lumpur, Malaysia? Bhai Sarbat – Singapura? Kopitiam NYC – New York City, AS? Kampar – Philadelphia, AS? Uncle Fung Borneo Eatery – Los Angeles, AS? Ah, lebih aman bilang Teh Tarik Nana yang terbaik, lagipula kondisi di luar sedang hujan gerimis, agak malas juga kalau harus tidur di depan pintu di luar rumah, hehe.