Selimut Dinosaurus Buatan Ibu


Hujan turun pelan di luar jendela mobil, menimbulkan bunyi lembut yang menenangkan. Di kursi belakang, anakku tertidur pulas dengan selimut bergambar dinosaurus yang menutupi tubuh mungilnya. Aku menoleh sesekali melalui kaca spion, melihat wajah kecil itu yang tenang seperti permukaan danau di pagi hari. Ada sesuatu dalam keheningan itu yang membuat dadaku hangat, semacam rasa syukur yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Perjalanan ini sebenarnya tidak jauh, hanya beberapa kilometer dari rumah, tapi entah mengapa terasa seperti perjalanan panjang yang membawa pulang kenangan masa kecilku sendiri. Rasanya aneh sekaligus indah, menyadari bahwa hidup diam-diam membentuk lingkarannya sendiri.

Aku menatap jalan di depan yang mulai basah oleh hujan sore. Lampu-lampu kendaraan lain memantul di aspal seperti bintang yang jatuh satu per satu. Di kursi belakang, anakku masih terlelap, tanpa tahu bahwa di dalam tidur kecilnya, ada dunia besar yang sedang kujaga untuknya. Aku tersenyum kecil, dan dalam hati berdoa, semoga ia tumbuh dengan damai seperti tidur siangnya hari ini, di tengah suara hujan dan kasih yang tidak pernah berhenti mengalir.