Bersama


Kami berdiri berdekatan di bawah lengkungan gelap, cahaya lampu menggantung di atas kepala seperti perayaan kecil yang disengaja. Anak-anak di depan sulit diam, tangan mereka membentuk isyarat yang belum tentu mereka pahami sepenuhnya. Orang-orang dewasa tersenyum dengan cara yang berbeda, ada yang lebar, ada yang sekadar cukup untuk kamera. Aku berada di tengah keramaian itu, merasakan bahu bersentuhan, suara tertawa yang saling tumpang tindih, dan momen singkat ketika semua sepakat untuk berhenti sejenak.

Aku menyadari betapa jarangnya kami berkumpul seperti ini tanpa tujuan praktis. Tidak ada rapat, tidak ada urusan mendesak, hanya keinginan untuk hadir bersama. Waktu seolah diperas menjadi satu titik, satu foto, satu ingatan yang kelak akan muncul kembali tanpa diminta. Aku tahu setelah ini kami akan berpencar lagi, kembali ke ritme masing-masing, membawa lelah dan cerita yang berbeda.

Dari kebersamaan singkat ini, aku belajar bahwa hidup tidak selalu ditandai oleh peristiwa besar. Kadang yang paling tinggal justru momen sederhana ketika banyak orang memilih berada di tempat yang sama, pada waktu yang sama. Kebersamaan bukan soal durasi, melainkan kesediaan untuk hadir sepenuhnya, meski hanya sebentar.