Helm Baby Shark


Aku berjalan pelan di taman itu sambil memperhatikan Iliana berdiri sendiri di atas aspal, helm kecil berwarna cerah menutupi kepalanya yang mungil. Ia menggenggam sesuatu di tangannya, mungkin daun atau bunga kecil yang baru saja ia temukan, dan menatap ke depan dengan keseriusan yang terasa terlalu besar untuk tubuh sekecil itu. Pepohonan di belakangnya tampak sibuk dengan urusan masing-masing, seolah dunia alam memberi ruang agar ia bisa berdiri sebagai pusat perhatian tanpa benar-benar disadari siapa pun.

Aku berhenti beberapa langkah darinya, tidak ingin mengganggu momen sunyi yang sedang ia bangun sendiri. Sandalnya sedikit kebesaran, langkahnya belum sepenuhnya yakin, tetapi ada keteguhan pada caranya berdiri. Ia tampak seperti seseorang yang baru tiba di dunia asing dan sedang memutuskan apakah tempat itu layak dipercaya. Aku menyadari bahwa kehadiranku baginya tidak harus dekat, cukup ada, seperti bayangan yang siap bergerak ketika ia menoleh.

Hidup selalu dimulai dari langkah ragu-ragu. Tugas kita bukan menariknya terlalu cepat, melainkan memastikan jalan di depannya cukup aman untuk ia pilih dengan keyakinannya sendiri.