Bangunan dua lantai itu berdiri seperti penjaga tua yang diam, diterangi lampu kuning yang lembut dan dikelilingi suara motor yang lewat tanpa jeda. Aku berhenti sejenak di pinggir jalan, merasakan angin malam yang lembap menyentuh wajah. Ada sesuatu pada tempat semacam ini, sudut kota yang biasa saja tetapi menyimpan perasaan yang sulit dijelaskan. Seakan ada cerita kecil yang menunggu ditemukan, atau kenangan samar yang hampir bisa kuingat namun tetap kabur.
Di kejauhan, gerobak ronde dengan lampu kecilnya memberi warna pada gelap yang menekan dari segala sisi. Aroma jahe yang samar terbawa angin, membuatku merasa lebih dekat pada masa lalu yang tidak benar benar ingin kuingat. Motor-motor melintas begitu cepat, seolah waktu sendiri sedang terburu, tetapi bangunan itu tetap tenang, tidak peduli pada ritme dunia. Aku berdiri di sana tanpa tujuan jelas, hanya mengikuti langkah kaki yang rasanya seperti digerakkan oleh sesuatu yang tidak kasat mata.
Setiap sudut kota memiliki pelajaran, meski tampak biasa di mata orang lain. Hidup terus mengalir, dan ketenangan bisa ditemukan bahkan di tempat yang tampaknya penuh kebisingan.
